EEG (Electroencepalography)

EEG, singkatan dari Elektroensefalografi, adalah metode diagnostik non-invasif yang digunakan untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik di otak. Alat ini sering disebut sebagai jendela untuk melihat aktivitas listrik otak pada anak-anak maupun orang dewasa

Cara kerja EEG

Selama pemeriksaan, sejumlah sensor kecil yang disebut elektroda dipasang di kulit kepala pasien. Elektroda-elektroda ini kemudian akan menangkap sinyal-sinyal listrik yang dihasilkan oleh otak dan mengirimkannya ke komputer untuk direkam dalam bentuk grafik yang disebut elektroensefalogram

Fungsi dan kegunaan EEG

EEG berfungsi untuk mendeteksi berbagai kondisi dan kelainan yang terkait dengan aktivitas listrik otak, antara lain:

  • Mendiagnosis epilepsi: EEG adalah salah satu tes standar emas untuk mendiagnosis epilepsi dan menentukan jenis kejang yang dialami pasien.
  • Mengevaluasi gangguan tidur: Dengan memantau gelombang otak selama tidur, EEG dapat membantu mendiagnosis gangguan seperti apnea tidur, narkolepsi, dan insomnia.
  • Mendeteksi tumor atau infeksi otak: Hasil EEG dapat menunjukkan pola abnormal yang mengindikasikan adanya masalah struktural atau fungsional di otak.
  • Mendukung diagnosis ensefalitis: EEG dapat membantu mendiagnosis peradangan pada otak.
  • Mengevaluasi pasien dengan penurunan kesadaran: EEG digunakan untuk memantau prognosis pasien yang mengalami penurunan kesadaran atau pada kasus mati batang otak.

Prosedur pemeriksaan Pemeriksaan EEG umumnya aman dan tidak menimbulkan rasa sakit. Pasien biasanya diminta untuk duduk atau berbaring dengan tenang di ruangan yang kedap suara. Pemeriksaan ini berlangsung sekitar 15 hingga 30 menit, dan pasien mungkin diminta untuk menutup mata atau bernapas dengan cepat selama tes.

  • Loading ....